Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Senin, 25 November 2013

Temanku Rio



            Ayo sini, aku perkenalkan kepadamu temanku. Namanya Rio Alfajri, seorang anak perantauan dari Palembang yang mengasah hidupnya di Bandung. Ketika pertama kali aku melihatnya, tidak ada yang istimewa dari dirinya, hanya seorang anak bertubuh tinggi, yang selalu memakai jaket semi jas berwarna hitam dan memanggul tas berwarna hitam pula yang kelihatannya melebihi kapasitas normalnya.
            Yang menjadi istimewa adalah ketika minggu pertama duduk di bangku kuliah, Rio langsung menjadi trending topic di kelas, bukan karena penampilannya, namun karena keaktifannya dalam bertanya. Terkadang beberapa temanku lainnya jengah ketika Rio bertanya karena ketika dosen mau mengakhiri kelas, Rio bertanya kembali sehingga kelas tidak jadi selesai. Bahkan ada seseorang temanku berkata kepadaku suatu ketika,
“ Ah, apaan sih, masa Rio mulu yang nanya, lo tau gak lang, kalo kita sering bertanya di kelas, makin kelihatan begonya”.
            Tiga bulan berlalu, kebiasaan Rio yang selalu bertanya di kelas sudah dimaklumi oleh yang lain. Bahkan Rio menambah amunisi pertanyaannya, yang biasanya hanya satu pertanyaan, kini menjadi dua pertanyaan. Tiba-tiba Topic tentang Rio kembali menghangat karena di suatu pagi, sebuah baligho berukuran 5x3 meter yang biasanya memuat mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi kini memuat foto wajah Rio, tidak tanggung-tanggung. Fotonya ada dua dalam baligho tersebut, yang satu sebagai juara 1 menulis tingkat fakultas, dan yang satu lagi juara III menulis artikel tingkat universitas. Level Rio di mata orang-orang mulai meningkat, kini Rio tidak hanya mahasiswa yang kegiatannya hanya berkutat dengan buku, namun dia juga berani untuk mengikuti lomba menulis dan mengirimkan karya-karyanya di koran-koran.
            Kini Rio telah menulis belasan artikel untuk koran-koran nasional, menjadi ketua panitia acara fakultas, aktif di kegiatan dakwah kampus, menjadi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas dan memiliki bisnis distribusi buku yang sukses, pencapaian yang menakjubkan bagi mahasiswa yang baru memasuki semester tiga.
Mungkin teman-teman akan mengira apa yang dia capai saat ini terlalu instan. Orang-orang selalu melihat hasil, hanya sedikit yang melihat prosesnya. Hanya sedikit yang tahu jika Rio selalu bangun untuk shalat tahajud di tengah malam, bangun ketika subuh lalu menulis lagi, dan mengisi weekendnya dengan mengajar anak-anak SD/SMP di pelosok Jatinangor.
Aku melihatnya sebagai seseorang pekerja keras, yang berani mencoba apapun, dan selalu berpikir kreatif, suatu ketika dia pernah berkata,
“ Kalau mau bertanya pas acara seminar dengan pesertanya yang ribuan, coba pakai pakaian atau aksesoris yang menarik, aku selalu memakai ikat kepala saat seminar, sehingga ketika aku bertanya, aku akan terlihat berbeda, dan aku akan ditunjuk sebagai penanya, lumayan lho, selain kita bisa bertanya, kita juga akan mendapat doorprize yang menarik, hehehe”.
            Kini impian Rio selanjutnya adalah mengikuti audisi pelawak di salah satu stasiun televisi, aku tidak mengerti mengapa seorang mahasiswa kutu buku sepertinya mau mengikuti acara seperti itu, dasar Rio, always push the limits!.

silahkan di share :)

inspirasi.co/forum/post/873

Tidak ada komentar:

Posting Komentar